Jelang Lebaran, Jatim Waspadai Peningkatan Kejahatan

Jelang Lebaran, Jatim Waspadai Peningkatan Kejahatan

SURABAYA, KOMPAS — Jelang Lebaran 2023, terjadi peningkatan jumlah kasus kejahatan di Jawa Timur. Kasusnya beragam, mulai dari pencurian, perampokan, peredaran narkotika, hingga perjudian.

Demikian diutarakan Kepala Polda Jatim Inspektur Jenderal Toni Harmanto di Surabaya, Rabu (12/4/2023). Peningkatan kasus kejahatan diukur di periode Februari-Maret 2023 dan dibandingkan dengan Desember 2022-Januari 2023.

Menurut data Polda Jatim, kasus perampokan naik dari 516 kasus menjadi 524 kasus. Pencurian kendaraan bermotor juga naik dari 149 kasus menjadi 189 kasus.

Selain itu, kasus penyalahgunaan dan peredaran narkotika naik dari 377 kasus menjadi 473 kasus. Perjudian naik dari 39 kasus menjadi 303 kasus.

”Kasus kejahatan naik cukup signifikan sehingga aparatur perlu lebih ofensif mencegahnya,” ujar Toni.

Penanganan dan pencegahan kejahatan, terutama selama masa Ramadhan dan libur Idul Fitri, menurut Toni, tidak akan bisa diatasi Polri. Dibutuhkan koordinasi dan kerja sama dengan aparatur pemerintah, TNI, swasta, dan masyarakat.

”Anggota telah diperintahkan untuk meningkatkan pengamanan dan pengawasan,” katanya.

Toni melanjutkan, ruang publik, terutama prasarana transportasi untuk mobilitas warga selama Ramadhan atau mudik balik libur Lebaran, akan mendapat peningkatan pengawasan. Polda Jatim menyiapkan 160 pos pengamanan dan 57 pos pelayanan di 38 kabupaten/kota.

”Kesiapan terus dimatangkan untuk pelaksanaan Operasi Ketupat Semeru (18 April-1 Mei 2023),” ujarnya.

Secara terpisah, Panglima Komando Daerah Militer V/Brawijaya Mayor Jenderal Farid Makruf menyatakan, personelnya akan mendukung Polri dalam pengamanan masa Ramadhan dan libur Lebaran.

”Anggota, terutama babinsa (bintara pembina desa), didorong untuk nantinya membantu pengamanan dan kelancaran mobilitas masyarakat,” ujarnya.

Farid melanjutkan, peningkatan kasus kejahatan juga menjadi atensi TNI. Personel Brawijaya di Jatim telah diperintahkan untuk turut menjamin suasana kehidupan masyarakat yang aman dan tertib.

”Turut menjaga keamanan dan ketertiban juga menjadi tugas TNI dalam operasi selain perang,” katanya.

Farid menegaskan, pihaknya telah berkomitmen dengan Polda Jatim untuk menekan kejahatan, terutama yang mengindikasikan keterlibatan personel atau anggota Polri dan TNI di Jatim. Farid dan Toni berkomitmen menindak tegas dan keras personel yang terlibat kejahatan.

”Kalau ada anggota yang ikut-ikutan terlibat kejahatan, saya sikat, saya tumpas,” kata Farid berjanji.